Arah Pendidikan Indonesia?

Berdasarkan Hasil Ujian Nasional Tahun 2010, tingkat ketidaklulusan SLTP / SLTA terhitung masih tinggi (Tahun 2011 masih menunggu). Ini merupakan PR yang yang perlu dicarikan solusinya.
Tingkat ketidaklulusan tersebut , merupakan sebagian saja dari sekeranjang permasalahan pendidikan di Indonesia. Tentu suatu keharusan bagi pemerintah untuk memikirkan solusi yang baik untuk mengatasi ketidaklulusan tersebut, sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi (melalui ujian kejar paket C). Solusi tersebut sebenarnya tidak akan menuntaskan permasalahan pendidikan karena factor penyebabnya sangat komplek.
Kalau kita kaji dengan seksama mutu pendidikan kita masih memprihatinkan (sangat). Kita tidak menutup mata bahwa masih sering mendengar kasus tawuran antar pelajar, perkosaan, seks bebas dan berbagai tindak kriminalitas semakin marak di kalangan pelajar (SLTP / SLTA). Ini menunjukkan pula penyelenggaraan pendidikan kita belum mengenai sasaran sesuai yang diamanatkan undang-undang.
Sistem Pendidikan kita butuh perubahan yang mendasar mulai dari input, proses dan outputnya. Sesuatu yang tidak masuk akal bila outputnya distandarisasi namun prosesnya tidak. Jika menginginkan output yang berkualitas seharusnya wajib menciptakan proses yang berkualitas dan professional. Seperti:

  1. Visi , Misi danTujuan Pendidikan serta strategi pencapaiannya lebih dikembangkan, diperjelas dandipertegas. Hal ini diperlukan karena keberhasilan suatu proses terletak pada tahapan-tahapan yang berkesinambungan secara utuh tidak terpisah satu sama lain.
  2. Pedoman ( Kurikulum) yang dipergunakan sebagai rambu-rambu ketercapaian sasaran pendidikan. Selama ini kurikulum lebih terkonsentrasi pada kemampuan akademis saja(tidak proporsional dengan pendidikan karakter/akalaq/agama), sehingga wajar jika ada permasalahan-permasalah seperti kasus narkoba, pencurian, perkosaan, seks bebas manipulasi, korupsi. Ini merupakan sesuatu yang membahayakan jika membudaya dan mengakar dalam kehidupan masyarakat. Tentu kita tidak menginginkan terjadi pada anak cucu kita, solusinya kurikulum pendidikan harus dibenahi.
  3. Implementasi kurikulum harus didukung / ditunjang ketersediaan SDM / guru , sarana prasarana representative, berkualitas , adil dan merata . Hal ini sangat diperlukan agar tidak ada kesenjangan antar satuan-satuan pendidikan yang ada.

Akhirnya harapan terhadap pendidikan kita ke depan adalah memiliki peran yang strategis bagi tumbuh kembangnya keberadaban, kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa yang bernama INDONESIA.

About hadi

gemini

Posted on 16 Maret 2011, in Pendidikan. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar